MODUL AUDIO VIDEO TERLENGKAP
Modul Audio Video Terlengkap ini kami buat untuk membantu anda yang sedang mempelajari dunia sound system baik pelajar maupun masyarakat umum yang ingin terampil dalam bidang tersebut.
Pentingnya mengenal dan memahami peralatan sound system sebelum terjun langsung kedalam dunia audio video.
Modul Audio Video terlengkap ini jadi salah satu bagian pendukung dalam mempelajari Ilmu Audio Video.
Berikut Modul Audio Video Sound System lengkap dengan penjelasan dan gambar.
MODUL 1 MENGENAL PERALATAN SOUND SYSTEM
A.
PERALATAN
SOUND SYSTEM
Berikut
ini adalah bagian-bagian dan fungsi dari sound system yang sebaiknya ada di
dalam perlengkapan event
1.
Mixer
Mixer
merupakan alat yang berfungsi sebagai operator suara. Fungsi salah satu sound
system lapangan ini juga sangat banyak, seperti salah satunya mengatur nada mic
yang berbeda fungsi. Mulal mic vokalis, mic gitar, drum, dan masih banyak
lagi.
2.
Crossover
Memiliki
konsep yang sama dengan mixer, crossover juga berguna untuk mengatur suara.
Bedanya, alat ini dipakai untuk membagi frekuensi nada yang dihubungkan ke
amplifier. Pembagiannya mulai dari low, mid, dan high.
3.
Equalizer
Meskipun
fungsinya sekilas mirip dengan crossover, rangkaian sound system equalizer
memiliki maksud yang berbeda. Alat ini berfungsi untuk mengatur nada dari low
sampai high. Equalizer ini akan menampilkan grafik vokal di dalam komputer atau
monitor.
4.
Amplifier
Perangkat
ini dapat dikatakan sebagai pusat dari sound. Sebab, pada dasarnya amplifier
merupakan alat untuk memproses sound itu sendiri. Jenisnya juga beraneka ragam,
mulai dari low sampai high.
5. Sound
Namanya
saja sound system, tentu saja ada soundnya. Sound atau speaker merupakan
perangkat yang mempresentasikan atau mengeluarkan suara. Fungsinya untuk
mengeluarkan suara yang bisa jadi lebih besar daripada suara input, seperti
suara manusia.
Audio
Mixer
Audio Mixer sebagai pencampur audio yang berasal dari microphone, dan
berbagai sumber suara lainnya yaitu player musik. pada mixer sudah terdapat
alat untuk mengolah suara untuk mengatur masing-masing masukan/input,
dilengkapi juga dengan jek untuk headphone sebagai monitor, line output ke
audio monitor bahkan juga sudah dilengkapi efek seperti delay.
Monitor
Monitor ini biasanya dibutuhkan oleh musisi pada pertunjukan live music
dan speaker dipasang dipanggung untuk memonitor hasil dari mixing.
External
Audio Effect
Biasanya dibutuhkan untuk menambahkan efek yang lebih lengkap daripada
efek yang sudah ada di mixer, biasanya efer seperti efek hall atau dome supaya
vocal terdengar lebih berwibawa. Merk umum yang banyak dipakai biasanya seperti
alsesis.
Equalizer
Equalizer berfungsi sebagai perata frekwensi agar audio yang dihasilkan
menjadi seimbang, suara menjadi jernih atau terdengar dengan detail seperti
yang diharapkan. Equalizer bisa dituning melemahkan range frekwensi
tertentu(cut) dan menguatkan range frekwensi tertentu(bost). Sound system tanpa
equalizer sepertinya kurang lengkap.
Compressor/Limiter
Berfungsi untuk mengompres(memadatkan) dan membatasi gain berlebih. Hal
ini agar tidak menyebabkan terjadinya kliping pada power amplifier. Audio
professional tidak pernah meninggalkan compressor/limiter, selain agar suara
sound system tidak pecah mengganggu telinga juga untuk mencegah power amplifier
bekerja melebihi seharusnya.
Active
Crossover
Inilah bagian terpenting, meskipun semua diatas juga penting. Crossover
sudah kita bahas diawal artikel tadi, yang jelas berfungsi untuk mengatur range
frekwensi yang sama dengan karakter loudspeaker. Biasanya crossover bisa
disetting 2, 3, bahkan 4 way tergantung kebutuhan, namun yang ideal dan sering
dipakai biasanya 3 way – Low, mid, dan hi.
Audio Effect, Equalizer, Compressor/limiter, dan Crossover adalah satu
kesatuan yang wajib ada dalam sound system profesional terutama yang
berkekuatan tinggi, sering disebut sebagai audio processor.
Power
Amplifier
Jika kita mengaktifkan 3 way crossover, maka kita memerlukan 3 unit
power amplifier untuk mendorong masing-masing dari 3 jenis speaker yang berbeda
yaitu Low, Mid, dan Hi.
Power amplifier tentu terdiri dari berbagai macam kekuatan daya keluaran. Sebagai saran, untuk mendorong subwoofer biasanya menggunakan power amplifier yang memiliki kekuatan lebih besar dimana yang cocok untuk drive speaker subwoofer tersebut. Untuk selanjutnya mid dan hi biasanya lebih kecil. Namun yang jelas semua harus disesuaikan dengan power handling masing-masing speaker yang dipakai. Ada beberapa class dalam power amplifier, biasanya digunakan sesuai dengan kebutuhan yang semuanya tentu ada plus dan minusnya.
Mungkin Anda juga perlu tahu apa perbedaan, kelebihan dan keunggulan dari class amplifier yang paling sering dipakai untuk mendorong subwoofer yaitu class A/B dan Class D .
Speaker
Unit speaker masing-masing channel mendukung untuk 3 way crossover dan 3
unit power amplifier, terdiri dari Subwoofer untuk low, fullrange untuk mid,
dan tweeter untuk Hi.
Kita bisa menggunakan lebih dari 1 loudspeaker dalam satu box, dan Anda harus mengerti juga cara menyambung banyak speaker agar sound system bekerja efektif dan aman;
Baca Juga : Modul Elektronika Dasar Terlengkap
MODUL 3 TYPE
TYPE CONNECTOR AUDIO
1.Jack XLR atau xlr connector
Jack yang satu ini merupakan jack yang paling familiar,biasa juga disebut sebagai jack mic,jack yang satu ini memiliki pasangan,ada xlr male dan ada xlr female,klo kita biasa menyebutnya jack mic cowok dan jack mic cewek
2.Jack Phones/AKAI
jack ini memiliki beberapa ukuran dan type,biasa digunakan sebagai connector instrument,adapun ukuran ukuran yang biasa digunakan adalah
- 1/4 inch type
mono(Ring and Tip type)
- 1/4 inch stereo(Ring,Sleve,Tip type)
- 3,5mm stereo(RST type)
- Ada juga type jack
akai 3,5mm RSST
3.Jack RCA /Coaxial
Jack
ini biasa digunakan untuk meng-connect player dvd,laptop untuk record dan
sebagainya
4.Speakon
Jack
ini terdiri dari jack male dan female,biasa digunakan untuk meng-conect speaker
box dengan power amp drive.
5.Combo jack
Jack ini adalah jack input optional antara jack phones/akai dan jack aux
MODUL 4 MENGENAL JENIS DAN PERALATAN HOME TEATER
A. Memahami home theater
Sebelum melangkah lebih jauh, baiknya
kita pahami dan menyamakan persepsi terlebih dahulu terkait apa itu home
theater. Secara istilah, home theater mengacu pada
seperangkat barang elektronik pengolah audio dan penampil video, yang bertujuan
menghadirkan hiburan di dalam rumah. Home theater mirip atau
mendekati nuansa hiburan di bioskop. Dengan kata lain home
theater bisa diartikan sebagai bioskop dalam rumah.
Adapun perangkat yang biasa kita
temukan dalam sistem home theater antara lain:
1.
Video
Display. Perangkat penampil gambar sperti HDTV atau Proyektor.
2.
A/V
Receiver. Perangkat yang memilah, mengolah, dan memperkuat sinyal audio yang
kemudian dikirim ke masing-masing channel speaker.
3.
A/V
Sources. Sumber audio/video seperti CD, DVD, Blue Ray player, siaran TV Digital
(Terrestrial, Satelit, TV kabel), ataupun internet.
4.
Loadspeakers.
Beberapa speaker dengan posisi tertentu
5.
Subwoofer. Speaker khusus
untuk frekuensi sangat rendah.
Ada dua jenis home theater jika
diartikan hanya sebagai perangkat pengolah suara saja, yaitu:
1. Home Theater In a Box (HTIB).
Ini maksudnya home
theater yang sudah dirancang oleh produsennya untuk menghasilkan
kualitas suara berdasarkan format surround sound tertentu,
dan jumlah speaker yang juga sudah ditentukan. Dengan kata lain, ini merupakan
jenis home theater yang sudah terpaket beserta
fitur-fiturnya yang banyak dijual sekarang.
2.
Custom Home theater.
Home theater yang dirancang dan dibangun
sendiri sesuai selera. Ini diperlukan keahlian tersendiri untuk membangun
sebuah home theater yang lengkap dan menghasilkan suara yang
mendekati aslinya, dan yang pasti akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih
mahal.
MODUL 5 MENGENAL PERALATAN
PRODUKSI VIDEO
A. Peralatan produksi vidio :
1. Kamera
Kamera menjadi alat film pertama yang kamu butuhkan dalam pembuatan film dokumenter atau film pendek. Saat ini, sebagian besar kamera bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi dan memiliki kemampuan merekam video berkualitas HD bahkan 4K. Itulah sebabnya banyak yang memanfaatkan kamera DSLR atau Mirrorless untuk mengurangi bujet produksi sebuah film. Namun ketika akan membuat film atau video dokumenter dengan menggunakan kamera DSLR atau Mirrorless pastikan kamera tersebut telah memiliki fitur Image Stabilization.
Adanya
fitur Image Stabilizer akan mengurangi gambar yang bergoyang atau blur.
Beberapa produsen kamera memiliki istilah masing-masing untuk penyebutan fitur
ini. Canon dan Sony menggunakan istilah Image Stabilization (IS) sementara
Nikon menggunakan istilah Vibration Reduction).
Seperti
disinggung di atas, penggunaan smartphone pun saat ini sudah
dapat menghasilkan sebuah karya film pendek atau video documenter yang dapat
dipertimbangkan. Kebanyakan pembuat film indie mempercayakan
pada iPhone untuk mencapai hasil yang memuaskan. Tristan Pope, yang sebelumnya
bekerja Blizzard Entertainment, membuat film “Romance in NYC” berdurasi 15
menit dengan iPhone 6. Pembuatan film tersebut pernah didanai dari Kickstarter,
sebelum diedarkan ke public.
2. Lensa
Salah satu alasan utama bagi sebagian besar orang yang memilih kamera DSLR atau digital single-lens reflex dan kamera Mirrorless adalah keleluasaan untuk bergonta-ganti lensa. Ketika Kamu membuat film narasi, maka yang diperlukan adalah lensa memiliki panjang rana (focal length) yang fix atau lensa-lensa “unggulan”. Beda kasus ketika merekam film documenter, maka perlu lensa yang memiliki kemampuan zoom. Jika berbicara mengenai aperture, maka sebaiknya Kamu gunakan lensa-lensa unggulan (prime lenses). Kamu akan dipaksa untuk berpikir mengenai penempatan kamera yang tepat dan tak hanya menggunakan zoom in-out saja.
Sebaiknya
ketika akan membeli lensa, pilih yang keluaran pabrikan atau sama mereknya
dengan kamera kamu. Misalnya kamu menggunakan kamera Nikon, maka pilih lensa
Nikkor. Rekomendasi lensa yang dapat dipilih adalah 28 milimeter f/1.8, 50
milimeter f/1.4 dan 85 milimeter f/1.8. Kamu tinggal menyesuaikan dengan kamera
yang digunakan.
3. Audio
Audio
adalah aspek penting juga yang perlu diperhatikan saat membuat film atau video
dokumenter. Kamu juga memerlukan alat perekam suara eksternal. Alat ini sangat
vital karena Kamu bisa mengambil trek suara lebih jelas dari pada hanya
menggunakan microphone kamera yang kualitasnya rendah. Salah
satu sound recorder yang mumpuni dan direkomendasi para
videographer adalah Zoom H4N. Perekam suara ini memiliki 4 channel audio
recorder, 2 built in Stereo Condensor + 2 external input combo dengan phantom
power. Bahkan Zoom H4N hingga saat ini masih menjadi standar sound
equipment bagi industri film.
Selain
perekam suara, Kamu juga memerlukan mikrofon (microphone). Ada tiga
pilihan microphone untuk pengambilan suara sesuai kebutuhan,
yaitu shotgun mic, boom mic, dan clip-on.
Untuk jenis video dokumenter maka akan lebih sering menggunakan mic jenis clip-on,
sementara untuk film pendek biasa menggunakan boom mic. Sedangkan shotgun
mic kebanyakan digunakan untuk video reportase.
4. Filter
Alat film yang selanjutnya adalah filter lensa, Ketika merekam kamu video maka akan muncul keterbatasan dalam hal kecepatan rana (shutter speed) yaitu menggandakan frame rate. Sebagai contoh saat kamu merekam video 24p dan ingin kecepatan rananya 1/48 detik (dimana kecepatan rana DSLR 1/50 detik) maka tidak bisa mengontrol exposure sesuai harapan.
Tanpa
adanya tambahan filter maka tak mungkin mendapatkan depth of field ketika
merekam di bawah terik matahari. Itulah sebabnya kamu memerlukan tambahan
filter ND (Neutral Density) agar bisa memperoleh gambar yang terang tanpa harus
mengorbankan warna. Jika kamu merekam video dengan DSLR maka cari ukuran filter
terbesar, normalnya 77 milimeter. Agar bisa masuk ke lensa yang berukuran lebih
kecil diameternya maka gunakan step-down filter rings. Produk yang
bisa dicoba, yakni Fader Variable ND, Heliopan Variable ND.
5. Tripod
Seringkali para videografer pemula tidak membawa peranti tripod saat merekam gambar. Hasilnya pasti bisa ditebak, kualitas gambar akan bergoyang. Jadi yang kamu perlukan saat merekam film atau video documenter adalah tripod yang memiliki video head sekaligus, sehingga memudahkan saat akan merekam gambar dengan cepat dan stabil. Kamu pilih tripod khusus untuk video, bukan yang untuk fotografi.
Pertimbangkan
kekuatan tipod untuk menyangga kamera DSLR atau Mirrorless kamu. Ketika kamera
ditambahi dengan aksesori maka bobotnya akan bertambah pula. Pilihlah tripod
yang memiliki berat lebih besar dari pada kamera sehingga akan kokoh dan tidak
mudah goyang (steady).
Apabila kamu menggunakan smartphone, maka tepat untuk memilih GorillaPod plus peranti aksesoris Glidecam atau Steadicam. Ukuran ponsel yang kecil dan segenggam tangan dan bobotnya yang ringan akan memunculkan masalah saat merekam video. Tak peduli seberapa stabil Kamu memegangnya, tetap saja akan muncul goyangan saat merekam. Nah kamu memerlukan Steadicam untuk menstabilkannya. Brand yang menjadi rekomendasi adalah Manfrotto MVH502A Fluid Head and 546B Tripod System.
6. Rig
Pada dasarnya DSLR adalah kamera foto sehingga faktor ergonomisnya hanya dirancang untuk kebutuhan memotret. Apabila akan mentransformasi DSLR menjadi kamera video maka perlu tambahan aksesori berupa rig. Namun sayangnya harga rig cenderung lebih mahal dari pada harga bodi kamera sendiri.
Apabila
kamu ingin merekam video dengan DSLR tanpa membawa tripod atau tidak
memungkinkan untuk menggunakan tripod, maka pilih shoulder rig atau monopod.
Kamu juga bisa menambahkan tilt head pada monopod agar kamera
bisa bergerak naik-turun.
7. Lighting
Pencahayaan sangat penting untuk menghasilkan gambar video yang tajam. Biasanya lighting yang digunakan di videografi adalah berjenis HMI atau Hydrargyrum Medium-arc Iodide. Namun sayangnya selain mahal juga tidak praktis, sehingga kini disiasati dengan LED.
Biasanya
untuk membuat film atau video dokumenter, setidaknya diperlukan 2 buah lampu
LED yang ukurannya sama.
8. Gimbal
Ketika kamu harus dihadapkan dalam situasi dimana kamu harus merekam dengan mengikuti suatu objek yang sedang berjalan dan menginginkan sebuah hasil yang halus tanpa getaran seperti gempa bumi maka gimbal adalah salah satu solusi yang tepat untuk kamu. Beberapa gimbal sudah banyak dijual di pasaran untuk merk gimbal sendiri kebanyakan yang digunakan oleh seorang pembuat video adalah Zhiyun atau DJI ronin kamu dapat membelinya online atau bisa langsung dating ketoko yang menjual gimbal dengan merek tersebut.
Untuk
pengguna smartphone pun jangan khawatir karena saat ini sudah tersedia juga
gimbal untuk para film maker yang menggunakan smartphone dipasaran.
9. Laptop
10. Software
Editing
Bicara software editing, Kamu bisa memanfaatkan Final Cut Pro, Adobe Premiere, Sony Vegas Pro, Pinnacle Studio, dan After Effect. Ditambah software penyuntingan suara seperti Sound Forge dan Garage Band, maka hasil video dokumenter bertema human interest buatan Kamu pasti nyaman untuk ditonton.
MODUL 6 MENGENAL PERALATAN
REKAMAN
Dengan berbekal ruangan kosong yang telah diberi peredam dan sebuah alat rekaman belum terasa lengkap jika tidak ada alat yang bisa mendukung perekaman lagu kita sendiri. Lalu apa saja yang diperlukan untuk membuat studio rekaman sendiri?
1.
Sebuah Komputer
Komputer
merupakan alat utama untuk perekaman sebuah lagu. Sebuah studio rekaman
pastilah membutuhkan sebuah komputer. Komputer akan menerima suara atau
musik yang kita rekam dan kemudian suara atau musik tersebut melewati
tahap mixing dan mastering oleh software perekaman.
2.
DAW (Digital Audio Workspace)
DAW
adalah sebuah software yang kita gunakan untuk merekam, mengedit,
mixing dan mastering beberapa track yang kita rekam untuk menjadi sebuah
lagu yang utuh. Contoh DAW yang bisa kita gunakan adalah Fruity Loops.
3.
Audio Interface
Audio Interface adalah beberapa alat yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan alat musik ke komputer. Audio Interface dapat berupa kabel konektor, soundcard, amplifier dan lainnya.
4.
Sebuah mikrofon
Mikrofon juga merupakan alat utama yang digunakan perekaman. Semua studio rekaman pastilah membutuhkan mikrofon untuk perekaman lagu. Fungsi Mikrofon adalah sebagai alat atau komponen audio yang digunakan untuk merekam sinyal audio, baik vokal, akustik instrumen, atau apa pun yang menjadi sumber suara.
5. Headphone
Headphone digunakan untuk mendengarkan suara yang berupa nada atau suara ketukan tempo. Headphone biasa dipakai oleh pengisi suara dan pembuat lagunya sendiri.
6. Studio Monitor atau
Speaker
Speaker digunakan setelah proses mixing and mastering untuk mendengarkan hasil akhir lagu tersebut. Ukuran speaker bisa tergantung selera, bisa speaker berukuran kecil atau speaker berukuran besar.
7.
Kabel XLR
Kabel XLR digunakan untuk menghubungkan microphone ke Audio Interface dan juga untuk studio monitor. Kabel XLR biasanya tersedia ketika kita membeli sebuah microphone namun bisa juga dengan membelinya secara terpisah.
8.
Sebuah mic stand
Tidak mungkin dalam proses perekaman kita selalu memegang mikrofon tersebut, jadi mic stand bisa membantu kita supaya tidak selalu memegang mikrofon tersebut. Tidak semua mic stand itu sama, semua tergantung pada kualitas materialnya. Jika materialnya bagus jika mic stand tersebut tentunya akan lebih awet.
0 Response to "MODUL AUDIO VIDEO TERLENGKAP"
Posting Komentar